Proses berpikir manusia memerlukan tahapan. Tahapan manusia dalam memikirkan suatu ide dapat melalui proses perjalanan masa lalu atau penggabungan dari berbagai macam sumber dan bentuk ide yang telah ada.
Manusia dalam berpikir kreatif membutuhkan tahapan- tahapan. Menurut Wallas (Hawadi, 2004), proses berpikir kreatif meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Tahapan persiapan meliputi latar belakang permasalahan,
perumusan permasalahan, pengumpulan ide-ide temuan awal, langkah-
langkah untuk mencari jawaban permasalahan, pengumpulan dan
penyeleksian data, variasi jawaban, dan seterusnya. Misalnya dalam
suatu permasalahan mencari bentuk kemasan. Kalian perlu melihat
objek yang dikemas tersebut wujudnya apa, ukuran dan beratnya
berapa, jumlahnya berapa, dan sebagainya. Kemudian dicari perumusanjawabannya melalui pemilihan jenis bahan, kekuatan bahan, uji coba
bentuk kemasan, dan sebagainya.
Tahap inkubasi merupakan tahap ketika kalian melakukan suatu
penghentian dari pemecahan masalah tersebut dengan cara mengalihkan
sejenak pada hal lain atau benar-benar berhenti. Tujuannya untuk
melakukan penyegaran pikiran kembali. Pikiran manusia mengalami
kelelahan setelah melalui banyak proses berpikir pada tahap sebelumnya.
Suatu kegiatan yang menyegarkan terkadang memberikan jawaban di
luar dugaan atas proses sebelumnya. Pada tahap inilah proses kreatif
mulai muncul. Sampai sejauh mana bergantung pada seberapa jauh
proses sebelumnya telah dilakukan.
Tahap iluminasi (pencerahan) merupakan tahap yang terang
benderang pada suatu jawaban permasalahan. “Eureka!” Seperti kata
ilmuwan yang bernama Archimedes ketika menemukan rumusan hukum
fisikanya. Tahap ini merupakan tahapan gemilang atas ditemukannya
solusi kreatif.
Tahap verifikasi merupakan tahap pengujian atas hasil temuan
tersebut melalui peninjuan ulang dari awal tahapan proses. Tujuannya
hanya untuk melihat sampai mana dampak keberhasilannya. Pengujian
dapat berupa perhitungan angka-angka, pengukuran, atau catatan-
catatan hasil pengamatan untuk sekadar menyempurnakan jawaban
permasalahan tersebut. Sebagai contoh, kemasan diuji lagi bahannya
dari segi kekuatan dan keamanannya. Dilihat bentuknya sudah sesuai
atau belum dengan ukuran dan bentuk benda yang dikemas. Cara
pembuatan kemasannya apakah mudah dilakukan atau tidak, efisien atau tidak dari bahannya.