Piramida terbalik adalah struktur penulisan berita yang menempatkan informasi terpenting di awal paragraf, diikuti dengan informasi pendukung lainnya. Struktur ini disebut piramida terbalik karena mirip dengan bentuk piramida, di mana informasi terpenting berada di bagian atas dan informasi pendukung berada di bagian bawah.
Struktur piramida terbalik memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Memberikan gambaran keseluruhan berita dengan cepat
Dengan menempatkan informasi terpenting di awal paragraf, pembaca dapat langsung mengetahui inti dari berita tersebut. Hal ini penting untuk berita-berita yang memiliki durasi tayang yang singkat, seperti berita di televisi atau radio.
- Mempermudah penyuntingan
Jika berita perlu dipotong karena keterbatasan ruang, maka informasi terpenting tetap akan tersampaikan. Hal ini karena informasi terpenting berada di awal paragraf.
- Membantu pembaca untuk mengingat berita
Informasi terpenting yang berada di awal paragraf lebih mudah diingat oleh pembaca. Hal ini karena informasi tersebut disampaikan terlebih dahulu.
Berikut adalah contoh struktur piramida terbalik:
Lead
- Apa yang terjadi?
- Di mana kejadian itu terjadi?
- Kapan kejadian itu terjadi?
Body
- Siapa yang terlibat dalam kejadian itu?
- Mengapa kejadian itu terjadi?
- Bagaimana kejadian itu terjadi?
Penutup
-
Kesimpulan
-
Dampak dari kejadian tersebut
Dalam contoh di atas, informasi terpenting adalah apa yang terjadi, di mana kejadian itu terjadi, dan kapan kejadian itu terjadi. Informasi tersebut disampaikan di lead, yaitu paragraf pertama. Informasi pendukung lainnya, seperti siapa yang terlibat dalam kejadian itu, mengapa kejadian itu terjadi, dan bagaimana kejadian itu terjadi, disampaikan di body. Penutup berisi kesimpulan dan dampak dari kejadian tersebut.
Untuk menulis berita dengan struktur piramida terbalik, penulis harus memahami unsur-unsur berita, yaitu 5W1H. Penulis juga harus menentukan informasi terpenting dalam berita tersebut.